readbud - get paid to read and rate articles
this site the web

Rabu, 17 November 2010

Wireless Network

Jaringan lokal nirkabel atau WLANadalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Sehingga komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Penerapan dari aplikasi wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile communication seperti handphone, dan HT.
Keuntungan dari sistem WIFI , pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarang jangkauan dari satu titik pemancar WIFI. Untuk jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.


Mode Pada Wireless LAN

1. Sistem Adhoc

Adalah sistem peer to peer, dalam arti satu komputer dihubungkan ke 1 komputer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem direct connection dari 1 komputer ke 1 komputer lainnya dengan mengunakan Twist pair cable tanpa perangkat HUB.
Jadi terdapat 2 komputer dengan perangkat WIFI dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut access point mode. Pada sistem Adhoc tidak lagi mengenal sistem central (yang biasanya difungsikan pada Access Point). Sistem Adhoc hanya memerlukan 1 buah komputer yang memiliki nama SSID atau sederhananya nama sebuah network pada sebuah card/komputer.
Dapat juga mengunakan MAC address dengan sistem BSSID (Basic Service Set IDentifier – cara ini tidak umum digunakan), untuk mengenal sebuah nama komputer secara langsung. Mac Address umumnya sudah diberikan tanda atau nomor khusus tersendiri dari masing masing card atau perangkat network termasuk network wireless. Sistem Adhoc menguntungkan untuk pemakaian sementara misalnya hubungan network antara 2 komputer walaupun disekitarnya terdapat sebuah alat Access Point yang sedang bekerja.
SSID adalah nama sebuah network card atau USB card atau PCI card atau Router Wireless. SSID hanyalah sebuah nama untuk memberikan tanda dimana nama sebuah perangkat berada. BSSID adalah nama lain dari SSID, SSID diberikan oleh pemakai misalnya “pcsaya” pada komputer yang sedang digunakan dan komputer lainnya dibuatkan nama “pckamu”. Sedangkan BSSID mengunakan basis MAC address. Jangan terlalu bingung dengan istilah baru tersebut. Bila sebuah koneksi wireless ingin saling berhubungan, keduanya harus mengunakan setup Adhoc. Bila disekitar ruangan terdapat perangkat Access Point, perlu diingatkan untuk mengubah band frekuensi agar tidak saling adu kuat signal yang memancar didalam suatu ruangan.
2. Infra Structure

Sistem Infra Structure membutuhkan sebuah perangkat khusus atau dapat difungsikan sebagai Access point melalui software bila mengunakan jenis Wireless Network dengan perangkat PCI card.
Mirip seperti Hub Network yang menyatukan sebuah network tetapi didalam perangkat Access Point menandakan sebuah sebuah central network dengan memberikan signal (melakukan broadcast) radio untuk diterima oleh komputer lain. Untuk mengambarkan koneksi pada Infra Structure dengan Access point minimal sebuah jaringan wireless network memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana komputer lain yang mencari menerima signal untuk masuknya kedalam network agar saling berhubungan. Sistem Access Point (AP) ini paling banyak digunakan karena setiap komputer yang ingin terhubungan kedalam network dapat mendengar transmisi dari Access Point tersebut.
Access Point inilah yang memberikan tanda apakah disuatu tempat memiliki jaringan WIFI dan secara terus menerus mentransmisikan namanya – Service Set IDentifier (SSID) dan dapat diterima oleh komputer lain untuk dikenal. Bedanya dengan HUB network cable, HUB mengunakan cable tetapi tidak memiliki nama (SSID). Sedangkan Access point tidak mengunakan cable network tetapi harus memiliki sebuah nama yaitu nama untuk SSID.

Keuntungan pada sistem access point (AP mode):
  • Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah pengaturan dan komputer client dapat mengetahui bahwa disuatu ruang ada sebuah hardware atau komputer yang memancarkan signal Access Point untuk masuk kedalam sebuah network .
  • Keuntungan kedua bila mengunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan 24 jam untuk melayani network. Banyak hardware Access point yang yang dihubungkan ke sebuah hub atau sebuah jaringan LAN. Dan komputer pemakai Wifi dapat masuk kedalam sebuah jaringan network.
  • Dan sistem security pada model AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah Hardware Access Point memiliki beberapa fitur seperti melakukan block IP, membatasi pemakai pada port dan lainnya.
Standar Yang Digunakan Dalam Wireless Network
a. 802.11a
Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan kecepatan 54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan bandwidth 72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena masing masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a mengunakan frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan tranfer data besar. Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih mahal ketika perangkat ini dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz konon lebih sulit menembus ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan, karena membuat pancaran signal frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven microwave atau cordless phone pada 2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan dampak pada daya jangkau relatif lebih pendek
b. 802.11b
Sempat menjadi dominasi pemakaian tipe b. Standard 802.11b mengunakan frekuensi 2.4GHz. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan sampai saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan 11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode) kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.
c. 802.11g
Standard yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi kemampuan tipe a dan b. Mengunakan frekuensi 2.4GHz mampu mentransmisi 54Mbps bahkan dapat mencapai 108Mbps bila terdapat inisial G atau turbo. Untuk hardware pendukung, 802.11g paling banyak dibuat oleh vendor. Secara teoritis mampu mentranfer data kurang lebih 20Mbit/s atau 4 kali lebih baik dari tipe b dan sedikit lebih lambat dari tipe a.Karena mengunakan carrier seperti tipe b dengan 2.4Ghz, untuk menghadapi gangguan frekuensi maka ditempatkan sistem OFDM.
Untuk menyediakan konektivitas fisik, perangkat jaringan nirkabel harus beroperasi di frekuensi yang sama dari spektrum radio. Sehingga radio 802.11a akan berbicara dengan radio 802.11a di sekitar 5 GHz, dan 802.11b / g akan berbicara dengan radio 802.11b/g lainnya di sekitar 2,4 GHz. Tetapi 802.11a sebuah perangkat tidak dapat interoperate dengan perangkat 802.11b/g, karena mereka menggunakan bagian spektrum elektromagnetik yang berbeda.
Ketika dua card wireless yang dikonfigurasi untuk menggunakan protokol yang sama pada saluran radio yang sama, maka mereka siap untuk bernegosiasi konektivitas pada lapisan data link. Setiap perangkat 802.11a/b/g dapat beroperasi menggunakan salah satu dari empat kemungkinan mode:
1.    Modus Master (juga disebut AP atau mode infrastruktur) digunakan untuk memberikan layanan seperti jalur akses tradisional. Card nirkabel membuat jaringan dengan nama tertentu (disebut SSID) dan kanal tertentu, dan menawarkan layanan untuk jaringan tersebut. Sementara dalam master mode, card nirkabel mengatur semua komunikasi yang berhubungan dengan jaringan (authenticating klien nirkabel, penanganan perebutan kanal, pengulangan paket, dll). Card wireless pada mode master hanya dapat berkomunikasi dengan card yang terkait dengan itu di modus managed.
2.    Modus Managed kadang-kadang juga disebut sebagai modus klien. Card nirkabel di modus Managed akan bergabung dengan jaringan yang diciptakan oleh master, dan secara otomatis akan menyesuaikan ke kanal yang digunakan master. Mereka kemudian mengirimkan data kepercayaan (credential) kepada master, dan jika data kepercayaan diterima, mereka dikatakan berasosiasi (associated) dengan master. Card dalam Modus Managed tidak berkomunikasi dengan satu sama lain secara langsung, dan hanya akan berkomunikasi dengan master.
3.    Modus ad-hoc membuat jaringan multipoint-to-multipoint di mana tidak ada satu master node atau AP. Dalam modus ad-hoc, setiap card nirkabel berkomunikasi langsung dengan tetangga. Node harus dalam jangkauan satu sama lainnya untuk berkomunikasi, dan harus setuju pada nama jaringan (SSID) dan kanal yang digunakan.
4.    Modus monitor digunakan oleh beberapa alat untuk dapat secara pasif mendengarkan trafik data yang lewat pada satu saluran radio tertentu. Pada mode monitor, card nirkabel tidak dapat transmit / mengirim data. Hal ini berguna untuk menganalisis masalah pada sambungan nirkabel atau memerhatikan penggunaan spektrum di jaringan lokal. Modus monitor biasanya tidak digunakan untuk komunikasi.
Hardware Wireless Network
Sayangnya, dalam dunia dimana banyak pembuatan perangkat keras yang kompetitif dan anggaran yang terbatas, harga adalah faktor tunggal yang biasanya menerima perhatian paling banyak. Pepatah mengatakan “anda mendapat apa yang anda bayar” seringkali benar ketika membeli peralatan berteknologi tinggi, tetapi sebaiknya tidak dianggap sebagai kebenaran mutlak. Sementara harga adalah bagian penting dari pengambilan keputusan, adalah vital untuk mengerti secara persis apa yang anda dapat untuk uang anda sehingga anda bisa membuat pilihan yang sesuai dengan keperluan anda. Ketika membandingkan perlengkapan nirkabel untuk penggunaan di jaringan anda, pastikan anda mempertimbangkan variabel berikut:
  • Interoperability. Apakah peralatan yang anda sedang pertimbangkan dapat bekerja dengan peralatan dari pabrik lain? Jika tidak, apakah ini adalah faktor penting untuk bagian jaringan anda tersebut? Jika alat yang sedang dipertanyakan mendukung protokol terbuka (seperti 802.11b/g), maka alat tersebut mungkin dapat interoperate dengan peralatan dari sumber lain.
  • Jarak. Jarak jangkau sebuah alat bergantung pada antena yang tersambung dengannya, keadaan tanah sekitarnya, sifat alat di ujung sambungan yang lain, dan faktor lainnya. Daripada bergantung pada penilaian jarak yang disediakan oleh pabrik, lebih baik untuk mengetahui daya pancar radio serta gain antena (jika antena termasuk). Dengan informasi ini, anda bisa memperhitungkan jarak jangkau teoritis.
  • Kepekaan radio. Seberapa peka alat radio tersebut pada suatu kecepatan pengiriman data? Vendor sebaiknya menyediakan informasi ini, minimal di kecepatan yang paling cepat dan paling lambat. Ini dapat dipakai sebagai ukuran kualitas perangkat keras, sekaligus memungkinkan anda untuk menyelesaikan perhitungan link budget. Angka yang lebih rendah lebih baik untuk kepekaan radio.
  • Throughput. Vendor biasanya mencantumkan kecepatan yang paling tinggi sebagai “speed” alat mereka. Ingat bahwa kecepatan radio (misalnya 54 Mbps) bukan merupakan throughput alat yang sebenarnya (misalnya sekitar 22 Mbps untuk 802.11g). Jika laju informasi throughput tidak tersedia untuk alat yang anda sedang evaluasi, perkiraan yang baik adalah membagi “kecepatan” alat menjadi dua, dan kurangi 20% atau lebih. Kalau ragu-ragu, lakukan tes throughput pada sebuah unit terlebih dahulu sebelum berkomitmen untuk membeli peralatan yang sangat banyak namun tidak mempunyai penilaian throughput yang baik.
  • Aksesori yang diperlukan. Untuk menjaga harga agar tetap rendah, vendor sering tidak menyediakan informasi mengenai aksesori yang diperlukan untuk penggunaan biasa. Apakah label harga termasuk semua adaptor daya? (power supply DC biasanya termasuk; daya melalui injektor Ethernet biasanya tidak. Juga teliti kembali tegangan listrik-nya, karena peralatan sering kali disediakan dengan sumber listrik Amerika Serikat). Bagaimana dengan pigtail, adapter, kabel, antena, dan card radio? Jika anda bermaksud menggunakannya di luar, apakah alat sudah memiliki kotak weatherproof?
  • Ketersediaan. Apakah anda akan secara mudah mengganti komponen yang rusak atau tidak jalan? Apakah anda dapat memesan komponen tersebut dalam kuantitas berjumlah besar, jika proyek anda membutuhkannya? Kira-kira berapa lama umur produk ini, baik lama waktu kegunaan di lapangan maupun ketersediaannya dari vendor?
  • Faktor lain. Pastikan bahwa fitur lain yang diperlukan tersedia untuk memenuhi kebutuhan khusus anda. Misalnya, apakah alat tersebut memiliki konektor antena eksternal? Jika iya, apakah tipenya? Apakah ada keterbatasan dalam jumlah pengguna atau throughput yang disebabkan oleh perangkat lunak, dan jika iya, berapa biaya yang harus ditanggung untuk menambah batas ini? Berapa besarkah alat tersebut? Berapa besar daya yang digunakannya? Apakah alat itu mendukung POE sebagai sumber daya?  Apakah alat tersebut menyediakan enkripsi, NAT, software monitor bandwidth, atau fitur lainnya yang penting untuk desain jaringan yang diinginkan?
Beberapa perangkat yang digunakan dalam membangun wireless network:
1. Access Point
Perangkat dibawah ini adalah perangkat standard yang digunakan untuk access point. Access Point dapat berupa perangkat access point saja atau dengan dual fungsi sebagai internal router. Bahkan pada model terbaru sudah ditambahkan teknologi Super G dengan kemampuan double transmisi, smart DHCP bagi client network dan hardware standard monitor serta Firewall dan sebagainya. nAlat Access point dapat dipasangkan pada sebuah hub, cable modem atau alat lainnya untuk menghubungkan komputer dengan WIFI kedalam sebuah network lain.
2. PCMCIA Adapter
Alat ini dapat ditambahkan pada notebook dengan pada PCMCIA slot. Model PCMCIA juga tersedia dengan tipe G atau double transmit.
3. USB Wireless Adaptor
Termasuk perangkat baru dan praktis pada teknologi WIFI. Alat ini mengambil power 5V dari USB port. Untuk kemudahan USB WIFI adapter dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC. Tetapi pada perangkat USB WIFI Adapter memiliki batasan. Sebaiknya mengunakan USB port 2.0 karena kemampuan sistem WIFI mampu mencapai data rate 54Mbps. Bila anda memerlukan kepraktisan, penambahan perangkat Wireless USB adaptor adalah pilihan yang tepat, karena bentuknya yang praktis dan dapat dilepas. Tetapi perlu diingatkan bahwa dengan supply power kecil dari USB port alat juga memilki jangkauan lebih rendah, selain bentuk antenna yang ditanam didalam cover plastik akan menghambat daya pancar dan penerimaan pada jenis perangak ini.

4. USB Add-on PCI slot
Perangkat ini umumnya diberikan bersama paket mainboard untuk melengkapi perangkat WIFI pada sebuah komputer. Sama kemampuannya dengan PCI card wireless network tetapi mengunakan jack USB internal pada mainboard termasuk pemakaian power diambil dari cable tersebut. Perangkat pada gambar dibawah ini juga dapat diaktifkan sebagai Access Point melalui software driver. Kekuatan alat ini terletak pada antenna, dan memiliki jangkauan sama seperti PCI Wireless adaptor.
5. Mini PCI bus adapter
Perangkat miniPCI bus untuk WIFI notebook berbentuk card yang ditanamkan didalam case notebook. Berbeda dengan card yang digunakan pada komputer dengan PCI interface. PCImini bus adalah slot PCI yang disediakan pada notebook dan pemakai dapat menambahkan perangkat seperti WIFI adaptor didalam sebuah notebook. Umumnya perangkat hardware dengan miniPCI bus tidak dijual secara umum, tetapi model terbaru seperti pada Gigabyte GN-WIAG01 dengan kemampuan WIFI Super G sudah dijual bebas untuk upgrade Wireless adaptor bagi sebuah notebook.
6. PCI card wireless network
PCIcard Wireless network dapat juga berupa sebuah card WIFI yang ditancapkan pada slot komputer atau dengan mengambil power dari USB tetapi dipasangkan pada PCI slot. Perangkat Wireless network dapat juga diaktifkan menjadi Access point. Perangkat jenis PCI card dipasangkan permanen pada sebuah desktop PC.

Cara Membangun Wireless Network (klik disini)
Ancaman Terhadap Jaringan
Satu perbedaan besar antara Ethernet dan nirkabel bahwa jaringan nirkabel di sebuah medium yang dipakai bersama. Mereka lebih terlihat seperti hub jaringan lama daripada switch modern, di mana setiap komputer yang terdapat di jaringan bisa “melihat” trafik semua user lain. Untuk mengawasi semua trafik jaringan di sebuah akses point, seseorang tinggal mengatur ke channel yang sedang dipakai, pasang network card ke monitor mode, dan log semua frame. Data ini mungkin penting untuk pencuri dengar (termasuk data seperti email, voice data, atau log chat online). Ini mungkin juga memberikan password dan data sensitif lainnya, membuatnya mungkin untuk memasuki jaringan itu lebih jauh lagi. Seperti yang akan kita lihat nanti di bab ini, masalah ini bisa di selesaikan dengan enkripsi.
Masalah serius yang lainnya pada jaringan nirkabel adalah bahwa user cukup tidak diketahui (anonim). Biarpun benar bahwa setiap alat wireless memasukkan sebuah alamat MAC unik yang di berikan oleh pembuatnya, alamat ini dapat dirubah dengan software. Bahkan ketika alamat MAC ini diketahui, bisa sangat sulit untuk mengetahui dimana letak user nirkabel berada secara fisik. Efek multi-path, antena penguatan tinggi, dan banyaknya perbedaan karakteristik transmitter radio bisa membuatnya tidak mungkin untuk mengetahui jika user nirkabel jahat sedang duduk di ruangan sebelah atau sedang di apartemen sejauh satu mil.
Biarpun spektrum tidak terlisensi memberikan penghematan biaya yang besar kepada user, dia mempunyai efek samping yang buruk yaitu serangan denial of service (DoS) yang sederhana. Hanya dengan menyalakan sebuah akses point berkekuatan tinggi, telepon cordless, transmitter video, atau alat-alat 2.4 GHz lainnya, seseorang yang jahat bisa membuat kerusakan besar pada jaringan. Banyak juga alat-alat jaringan yang mudah diserang oleh bentuk-bentuk lain dari serangan denial of service, seperti disassociation flooding dan ARP table overflows. Berikut adalah beberapa kategori dari individu yang mungkin bisa membuat masalah di jaringan nirkabel:
  • User yang tidak sengaja: Karena makin banyak jaringan nirkabel yang diinstall di tempat yang padat penduduk, sangat mungkin seorang pengguna laptop tidak sengaja masuk ke jaringan yang salah. Kebanyakan client nirkabel akan dengan mudah memilih jaringan nirkabel manapun ketika jaringan mereka tidak bisa dipakai. User lalu mungkin memakai jaringan seperti biasanya, sama sekali tidak sadar kalau mereka mengirim data sensitif melalui jaringan orang lain. Orang jahat akan mengambil kesempatan seperti ini dengan cara membuat akses point di lokasi strategis, untuk mencoba menarik user dan menangkap data mereka. Hal pertama yang dilakukan untuk mencegah masalah ini adalah dengan memberi pengetahuan pada user anda, dan memberitahu pentingnya menyambung hanya pada jaringan yang diketahui dan dipercaya.Kebanyakan client nirkabel bisa di atur untuk hanya menyambung pada jaringan yang dipercaya, atau untuk meminta izin sebelum bergabung dengan network baru. Seperti yang akan kita lihat nanti di bab ini, user bisa menyambung dengan aman ke jaringan publik yang terbuka dengan memakai enkripsi yang kuat.
  • War driver. Fenomena “war driving” mengambil namanya dari film hacker 1983   yang populer, “War Games”. War driver tertarik dengan mencari lokasi fisik dari jaringan nirkabel. Mereka biasanya bepergian dengan membawa laptop, GPS, dan antena omnidirectional, mereka log nama dan lokasi dari semua jaringan yang mereka temukan. Log-log ini lalu disatukan dengan log dari para war driver lain, lalu dirubah menjadi peta grafis yang menggambarkan “peta” nirkabel di suatu kota. Kebanyakan war driver biasanya tidak membahayakan jaringan, tetapi data yang mereka koleksi mungkin menarik untuk cracker jaringan. Sebagai contoh, jelas kalau
  • akses point yang tidak dilindungi yang terdeteksi oleh war driver terdapat di dalam bangunan sensitif, seperti kantor pemerintah atau perusahaan. Orang jahat bisa menggunakan informasi ini mengakses jaringan disana secara ilegal. AP seperti itu harusnya memang tidak pernah dipasang, tetapi war driver membuat masalah ini menjadi lebih mendesak. Seperti yang nanti akan kita lihat di bab ini, war driver yang memakai program populer NetStumbler bisa di deteksi dengan memakai program seperti Kismet. Untuk lebih jelas tentang war driver, lihat site seperti http://www.wifimaps.com/, http://www.nodedb.com/, atau ttp://www.netstumbler.com/
  • Rogue akses point. Ada dua kelas umum rogue akses points: yang di install secara salah oleh user yang sah, dan yang di install oleh orang jahat yang bermaksud untuk mengkoleksi data atau merusak jaringan. Di kasus yang paling sederhana, user  yang sah mungkin ingin mempunyai cakupan nirkabel yang lebih baik di kantor mereka, atau mereka mungkin menemukan restriksi keamanan di jaringan nirkabel perusahaan terlalu sulit untuk diikuti. Dengan menginstall sebuah akses point konsumen yang murah tanpa izin, user itu membuka seluruh jaringan itu untuk serangan dari dalam. Biarpun bisa melakukan scan untuk mengetahui akses point tidak sah, membuat peraturan yang jelas yang melarang mereka sangat penting. Kelas kedua dari rogue akses point bisa sangat sulit untuk diurus. Dengan menginstall AP berkekuatan tinggi yang memakai ESSID yang sama dengan jaringan yang ada, orang yang jahat bisa menipu orang untuk memakai peralatan mereka, dan menyimpan atau bahkan  memanipulasi semua data yang melewatinya. Jika user anda terlatih untuk memakai enkripsi kuat, masalah ini berkurang secara signifikan.
  • Eavesdropper. Seperti yang dibicarakan sebelumnya Eavesdropper (pencuri dengar) adalah masalah yang sangat susah dihadapi di jaringan nirkabel. Dengan memakai alat pengawas pasif (seperti Kismet), seorang eavesdropper bisa menyimpan semua data jaringan dari jarak yang jauh, tanpa harus membuat kehadiran mereka diketahui. Data yang di enkripsi dengan buruk dengan sederhana bisa di simpan lalu di crack kemudian, sedangkan data yang tak di enkripsi dengan mudah bisa langsung dibaca secara realtime.
Pendapat dan beberapa saran untuk pemakaian Wireless Network
  • Wireless Network tidak sulit digunakan, dengan batasan jarak jangkauan standard hanya berkisar 30meter untuk kecepatan maksimum. Semakin jauh jarak dan semakin besar halangan, koneksi Wireless Network dapat drop bahkan terputus
  • Jaringan Wireless sebaiknya mengunakan pengaman karena mengunakan signal Wifi yang bisa saja ditangkap oleh komputer penyusup yang tidak dikehendaki.
  • Sebaiknya mengunakan produk dari vendor yang sama, sedikitnya anda membiasakan untuk melakukan setup yang seragam dari suatu merek produk.
  • Usahakan tidak mencampur standard antara 802.11a, b dan g.
  • Periksa kebutuhan anda terhadap sistem security terhadap hardware yang digunakan. Setidaknya menghindari kemampuan masing masing hardware agar dapat seragam mengunakan sistem security. Misalnya beberapa hardware harus dilakukan upgrade firmware untuk sistem WPA.
  • Mengunakan security pada Wireless Network akan mengambil lebih besar bandwidth network sehingga dapat menurunkan kecepatan.
  • Untuk jarak jangkauan yang terbaik mengunakan Hardware khusus access Access Point. Selain dapat ditempatkan pada tempat tertentu, alat tersebut lebih mudah dipindah dan menjangkau sudut area tertentu. Selain sudah cukup murah, hardware khusus sebagai Access Point umumnya memiliki option sebagai router gateway atau bridge network.
  • Pemakaian USB wirelress adaptor memang memudahkan pemakai dan dengan mudah dapat dipindahkan ke komputer lain. Tetapi karena power yang rendah, dipastikan alat tersebut memiliki daya jangkau lebih rendah dari perangkat permanen seperti Access Point PCI card, atau PCMCIA.
  • Biasakan untuk melakukan setup dari sisi besar ke kecil. Misalnya network anda akan mengaktifkan Gateway/Router/Access point, bereskan disisi tersebut baru membereskan sisi client yang terhubung.
  • Awal pertama kali ketika mencoba Wireless Network, sebaiknya tidak mengunakan kunci pengaman. Setelah semua terinstall barulah anda memasang kunci pengaman untuk network.
  • Gunakan hiden SSID untuk tidak menampilkan nama Access Point sehingga pemakai diluar network sedikit bingung untuk masuk.
  • Disarankan tidak lebih dari 30 komputer terhubung pada satu AP-Access Point.
Terakhir, jangan pernah mempercayai bahwa pengaman network akan mampu mengamankan jaringan LAN anda, teknologi hacking selalu berkembang bersama teknologi digital. Dan tidak ada kata aman pada teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda adalah pikiran saya