readbud - get paid to read and rate articles
this site the web

Jumat, 20 November 2009


Saving Private Ryan

Saving Private Ryan




Produser
Penulis
Pemeran
Musik oleh
Sinematografi
Penyunting
Distributor
DreamWorks
(AS & Kanada)
Paramount Pictures
(elsewhere)
Tanggal rilis
Durasi
170 menit
Bahasa
Inggris
Anggaran
US$65.000.000 (production)
US$25.000.000 (marketing)
US$90.000.000 (total)[1]
Pendapatan kotor
US$481.840.909
Saving Private Ryan adalah sebuah film Amerika Serikat bergenre sejarah-perang tahun 1998 yang bertemakan peperangan di saat invansi Normandia pada Perang Dunia II. Film ini disutradarai oleh Steven Spielberg dan skenario ditulis oleh Robert Rodat. Film ini dibintangi oleh Tom Hanks, Tom Sizemore, Edward Burns, Barry Pepper, Vin Diesel, Giovanni Ribisi, Adam Goldberg, Jeremy Davies, dan Matt Damon. Film ini mengisahkan petualangan Kapten John H. Miller dalam usaha penyelamatan seorang prajurit bernama Ryan yang kehilangan ke-3 saudaranya dalam perang dan diperintahkan untuk kembali ke Amerika Serikat oleh departemen peperangan Amerika Seikat.

Alur cerita

Perhatian: Bagian di bawah ini mungkin akan membeberkan isi cerita yang penting atau akhir kisahnya.
Film dimulai saat veteran perang dunia 2 (Harrison Young) dan keluarganya berziarah ke Taman Makam Pahlawan Normandia-Amerika, Colleville-sur-mer, Perancis. Veteran tersebut lalu jatuh berlutut dan menangis di depan sebuah makam. Pada saat itu, scene film berganti menjadi ketika awal dilakukannya Invasi Normandia. Satu di antara pemimpin invasi, Kapten John H. Miller (Tom Hanks) memimpin pasukannya memembus perbatasan milik Jerman di Pantai Omaha, Normandia.
Sementara, di Amerika Serikat, jenderal George Marshall mengetahui bahwa 3 dari 4 Ryan bersaudara telah terbunuh, maka, agar Ryan bungsu / perwira James Francis Ryan (Matt Damon) tidak mengalami hal serupa dan dapat dikembalikan kepada ibunya, George Marshall memerintahkan agar suatu pasukan dapat mengembalikan pulang Ryan dengan selamat.
Di Perancis, Miller menerima perintah tersebut melalui komandan batalionnya, letkol Walter Anderson (Dennis Farina). Ia pun memilih anggota pasukannya, dan terpilihlah 6 orang (Tom Sizemore, Edward Burns, Barry Pepper, Giovanni Ribisi, Vin Diesel, dan Adam Goldberg) untuk ikut dalam misinya, serta seorang kartografer militer, Timothy E. Upham (Jeremy Davies), sebagai penerjemah bahasa setempat (meski ia jarang menggunakan senapannya).
Dengan tidak adanya informasi apapun di mana Ryan berada, pasukan Miller pun pergi ke Neuville. Di situ, salah seorang anggota mereka, Caparzo (Vin Diesel) tewas tertembak seorang sniper Jerman. Mereka melanjutkan perjalanan dan menemukan perwira James Frederick Ryan (Nathan Fillion) yang ternyata salah orang. Pasukan Miller diberi tahu bahwa titik pendaratan pasukan penerjun yang sekelompok dengan Ryan mendarat di Vierville, dan mereka menuju Vierville.
Beruntung, salah seorang prajurit penerjun yang sekelompok dengan Ryan berada di Vierville, dan ia mengatakan bahwa semua anggota prajurit penerjun terpencar, namun mereka memiliki rally point di Ramelle. Pasukan Miller lalu menuju Ramelle, namun harus melewati kamp Jerman yang menggunakan radar tak terpakai (rusak) sebagai bangunan kamp. Mau tak mau, mereka harus berlari menembus kamp tersebut. Saat berlari melewati kamp tersebut,mereka berhasil membunuh hampir semua prajurit Jerman, namun salah seorang anggota pasukan Miller, Technician Fourth Grade Irwin Wade (Giovanni Ribisi) tewas tertembak. Perwira Richard Reiben (Edward Burns) menemukan salah seorang anggota Jerman yang masih hidup (Joerg Stadler) dan memukulinya, menyulut emosi semua anggota pasukan Miller, kecuali Upham yang protes kepada Miller karena tawanan tidak boleh dibunuh. Miller akhirnya melepasnya, dan menyuruhnya agar melangkah sambil ditutup matanya dan menyerah kepada patroli sekutu.
Heran dan kecewa dengan tindakan Miller, Reiben protes dan bertengkar dengan sersan Michael "Mike" Horvath (Tom Sizemore), yang mengancam akan keutuhan tim, Miller menceritakan darimana asalnya dia berasal dan apa pekerjaannya sebelumnya, yaitu seorang guru dan mengajar bahasa Inggris dan baseball di sebuah sekolah kecil di Pennsylvania. Reiben yang tidak menyangka dan terkejut dengan profesi Miller sebelumnya, diam dan mau melanjutkan perjalanan, setelah mengubur jasad Wade.
Pasukan Miller akhirnya sampai di Ramelle, dan menghancurkan sebuah kendaraan pengintai milik Jerman, dibantu oleh sebuah pasukan kecil, termasuk Ryan di dalamnya. Kedua pasukan bergabung dan Miller lalu memberitahu Ryan bahwa kesemua saudaranya tewas, dan perihal mengenai maksud misinya, yaitu membawa Ryan pulang ke Amerika. Ryan awalnya tidak mau meninggalkan pasukannya, namun setelah mendengar perkataan Reiben bahwa ada 2 orang temannya yang tewas karena mencari Ryan (Caparzo dan Wade), Ryan mau menurut.
Namun, basis tempat pasukan Ryan tugas adalah perbatasan wilayah,dan akan ada serangan dari Jerman menuju ke situ, pasukan Miller akhirnya membantu dan bergabung melawan pasukan Jerman yang datang. Karena persenjataan Jerman lebih lengkap (2 buah Tiger tank, beberapa senapan mesin, 1 buah meriam FlaK 38, dan ± 50 orang pasukan), pasukan Amerika terdesak, satu per satu anggota pasukan Miller tewas, dan ketika strategi menghancurkan jembatan perbatasan akan dilakukan, tank Jerman menggagalkannya, Miller tertembak di jembatan oleh "Steamboat Willie", prajurit Jerman yang tidak jadi dibunuh oleh pasukan Miller saat di dekat Ramelle.
Saat tank Tiger hendak melewati jembatan, Miller yang terluka berusaha menembakinya dengan pistol, tapi tidak berhasil. Ketika tank tersebut di tengah jembatan, sebuah unit P-51 Mustang menembak tank tersebut, dan disusul oleh beberapa unit P-51 lainnya serta pasukan tambahan. Upham yang bersembunyi di dekat "Steamboat Willie", muncul secara tiba-tiba dan menembaknya, yang merupakan orang pertama yang dibunuhnya dalam perang. Ryan lalu mendekati Miller yang sekarat, dan mendengar kata-kata terakhirnya sebelum tewas, yaitu "James...earn this, earn it", yang kurang lebih artinya "James...jangan sia-siakan hidupmu".
Lalu, film kembali ke masa saat Ryan tua yang menjadi veteran berziarah ke makam Miller, seraya bertanya kepada istrinya, "Apakah aku sudah menjadi lelaki yang baik ?" dan istrinya menjawab sudah. Ryan lalu berkata kepada makam Miller, bahwa ia sudah menhargai "hidupnya" dan sudah menjadi lelaki yang baik. Ryan lalu hormat kepada makam Miller dan film pun selesai.
Berakhir di sini.

Pemeran

Pemeran utama

Pemeran pendukung


Jumat, 13 November 2009

Pemadaman Menjamin Pasokan listrik selesai pada tanggal 19 Desember 2009

Jumat, 13/11/2009 16:33 WIB
Pemerintah Jamin Listrik Jakarta Kembali Normal di 19 Desember 2009
 Jakarta - Pemerintah menjamin masalah pasokan listrik dan pemadaman bergilir di wilayah Jakarta dan sekitarnya akan selesai pada 19 Desember 2009.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam konferensi pers di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta siang ini (13/11/2009).

ReSensi


Sistem Teknologi Informasi

Sistem Teknologi Informasi (STI)? dalam Buku ini akan menjawabnya. Buku karangan professor Jogiyanto Dosen UGM ini banyak mengupas Tentang Sistem Teknologi Informasi.

Ditinjau dari ilmu peristilahan kata atau terminologi kata, sebenarnya SIM dan STI tidak berbeda jauh dari segi konsep, bahkan takaran operasional. STI merupakan sebuah konsepsi yang lebih besar daripada SIM. Artinya di dalam STI terdapat unsur SIM.dalam buku ini penulis mencoba membuat atau menambah khasanah keilmuan baru dengan teminologi yang sedikit diperluas. Beberapa tambahan atau perbedaan dengan buku mengenai SIM pada umumnya adalah pada penjelasan mengenai konsep teknologi lebih banyak dan istilah-istilah yang berhubungan dengan teknologi juga dipaparkan penulis, setelah pembahsan setiap bab. Dilengkapi pula dengan pertanyaan latihan. Karena memang konsep buku ini dikembangkan oleh penulis lebih untuk persiapan materi perkuliahan. Terlihat di bagian depan buku (kata pengantar) mengenai susunan pertemuan kuliah.

Selasa, 10 November 2009

Cerpen

Puisi Cinta di Laci Meja Sekolah

Rupanya ini toh alasan Denny datang pagi-pagi sekali ke sekolah, tergesa-gesa, sampai lupa mengenakan sepatunya? Pantas saja dia mau bela-belain datang sepagi ini.

Deasy menarik tasnya dari laci meja kelas. Srek! Ada sesuatu yang terjatuh. Secarik kertas warna merah muda. Tergolek di lantai kelas. Deasy memungutnya. Penasaran. Surat? Oh, bukan. Sebuah puisi. Puisi cinta! Gadis mungil yang memiliki rambut panjang melebihi pungungnya itu membaca puisi yang dia temukan.
Senyummu
adalah surga
ijinkan aku
tinggal di dalamnya
akan kubuat kau
selalu tertawa
teruntuk: ‘DD’